Kategori
Networking

Telkom University IPv6 Ready?

Apakah Telkom University sudah menggunakan teknologi IPv6?. Sebelum membahas sudah atau belumnya kampus tercinta kita, kita akan lihat terlebih dahulu terkait dengan statistik, latar belakang, definisi, bagaimana cara implementasi

Statistik IPv6 di dunia

Sumber = https://stats.labs.apnic.net/ipv6

Indonesia sudah mengadopsi teknologi IPv6 sebesar 16,28%, hal ini pun berkat jasa penyelenggara jasa internet atau Internet Service Provider (ISP), salah satunya adalah Telkom Indonesia dalam hal ini Indihome yang sudah menggunakan IPv6 pada setiap usernya. Sementara negara seperti Malaysia sudah mengadopsi IPv6 sebesar 67%, bahkan negara India sudah mencapai 78%, ini karena pengaruh kebijakan dari pemerintah terhadap adopsi teknologi ini.

Berikut merupakan tabel negara terbesar dalam penggunaan IPv6

IPv6 Capable dan IPv6 Preferred dimaksudkan dari sisi pengguna tidak hanya bersifat mampu tapi juga digunakan teknologi tersebut, sehingga antara IPv6 Capable dan IPv6 Preferred harus memiliki selisih yang kecil baru dikatakan negara tersebut bagus dalam menggunakan IPv6.

Latar Belakang

Kenapa dengan IPv4, toh kita selama ini menggunakan IPv4 tidak ada masalah…kenapa harus migrasi ke IPv6 ?

Jumlah pengalamatan IPv4 sebanyak 4 miliar alamat, sedangkan jumlah penduduk dunia saat ini di tahun 2023 sudah mencapai 8 miliar, secara logika jika setiap penduduk memiliki 1 IP Publik tentu akan mengalami kekurangan (exhausted), selama ini masih diakali oleh Network Address Translation (NAT), Proxy, dll

Sumber : https://ipv6.he.net/statistics/

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa ada beberapa RIR (Regional Internet Registry) seperti ARIN dan RIPE telah exhausted. Sebagai informasi dalamhukum ekonomi, semakin langka IP Publlik untuk IPv4 maka harga di pasar juga akan mengalami kenaikan.

Sumber : https://www.apnic.net/manage-ip/ipv4-exhaustion/

Gambar diatas diambil dari Asia Pacific Network Information Center (APNIC), regional asia pasifik yang mengalokasikan alamat IPv4 dan IPv6.

Definisi

Untuk yang tidak tau apa sih makhluk IPv6 ini?, coba kita bahas sejenak sedikit teknis

IPv6, singkatan dari Internet Protocol version 6, adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengarahkan alamat pada jaringan komputer. Ini adalah versi terbaru dari protokol IP yang menggantikan IPv4. IPv6 dirancang untuk mengatasi keterbatasan alamat yang ada pada IPv4 dan juga membawa sejumlah perbaikan dan peningkatan keamanan serta fitur lainnya.

Salah satu perbedaan paling mencolok antara IPv4 dan IPv6 adalah panjang alamat. IPv4 menggunakan alamat 32-bit yang menghasilkan sekitar 4 miliar alamat IP yang unik, sementara IPv6 menggunakan alamat 128-bit yang memungkinkan hampir tak terbatasnya jumlah alamat IP yang bisa digunakan.

Dengan sistem 32 bit, maka panjang alamat IPv4

4.294.967.296

Dengan sistem 128 bit, maka panjang alamat IPv6

340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456

Selain itu, IPv6 juga memiliki beberapa fitur keamanan dan efisiensi jaringan yang lebih baik, serta dukungan yang lebih baik untuk konektivitas perangkat IoT (Internet of Things) dan perkembangan jaringan masa depan. Meskipun IPv6 telah ada selama beberapa waktu, penerapannya secara luas masih sedang berlangsung karena transisi dari IPv4 ke IPv6 melibatkan sejumlah tantangan teknis dan logistik.

Untuk lebih lengkap pembahan tentang IPv6 sudah pernah saya bahas secara detail

How to get IP

Sebuah perusahaan atau instansi dapat meminta sejumlah blok IPv6 tertentu dengan berbagai model

  1. Asia Pacific Network Information Center (APNIC)

Sumber = https://www.apnic.net/get-ip/

2. Indonesia Network Information Center (ID-NIC)

Sumber = https://idnic.id/membership/price-list

3. Internet Service Provider (ISP)

Penyelenggara jasa internet merupakan layanan yang bebas dari biaya, hanya saja kita tidak memiliki ASN atau BGP sendiri, sehingga untuk perusahaan/instansi akan sulit untuk pengembangan jaringan. Kekurangan lainnya adalah jika sebuah instansi memiliki 2 atau lebih ISP akan sulit menentukan IPv6 dari masing-masing IPv6, sehingga dibutuhkan blok IPv6 native dari APNIC atau ID-NIC

Telkom University IPv6 Ready?

Untuk mengetahui sebuah instansi / perusahaan sudah mendukung layanan IPv6, ktai dapat mengecek pada laman berikut

Sumber = https://bgp.he.net/AS133357

Berikut contoh instansi yang sudah mempunyai blok IPv6

Tanya kenapa Tel-U belum mengimplementasikan IPv6?

Saran penulis, sebagai institusi pendidikan seharusnya perguruan tinggi menjadi motor penggerak dan kiblat teknologi terkini. Mungkin saat ini masih belum banyak dampak yang berarti, akan tetapi untuk masa depan dan pembelajaran ini sangat penting untuk direalisasikan.

Apakah kita bisa menggunakan IPv6?

Tentu jawabannya bisa, tergantung dari ISP apa yang kita gunakan, hampir seluruh ISP sekarang sudah mendukung untuk IPv6, bagaimana cara mengecek apakah status ISP sudah mendukung IPv6 adalah dengan membuka situs whatismyip.com

IPv6 Publik From Indihome

Sumber = https://www.whatismyip.com/

Pada gambar terlihat bahwa ada keterangan My Public IPv6, sementara untuk yang belum mendukung akan ada keterangan “Not Detected“. Sebagai catatan, pada saat penulis membuat ini dilakukan dengan menggunakan ISP Indihome Telkom.

Atau ada opsi lain yaitu dengan menggunakan terminal (command prompt) dan ketik ipconfig pada sistem operasi windows, atau ifconfig untuk sistem operasi linux/Mac OS.

IPv6 dengan Terminal

Pada kedua gambar diatas, terlihat bahwa alamat IPv6 memiliki nilai yang sama, sehingga dapat dipastikan kita sudah memiliki IP Publik untuk IPv6. Untuk membuktikan bahwa alamat tersebut dapat diakses dari mana saja.

Disini akan dilakukan percobaan untuk memastikan kelebihan dari IPv6 yang diperoleh sudah bersifat public, sehingga dapat diakses dari mana saja, tanpa memerlukan routing, translasi, VPN dan teknik lainnya.

Kita coba install web server dengan aplikasi XAMPP, jalankan web lokal yang mengandung informasi alamat dimana kita mengakses

Berikut script yang diletakan pada folder htdcos, dengan index.php

<title>Server Status</title>
<style>
    body {
        font-family: Arial, sans-serif;
        background-color: #f4f4f4;
        margin: 0;
        padding: 0;
        display: flex;
        justify-content: center;
        align-items: center;
        height: 100vh;
    }
    .container {
        text-align: center;
        padding: 20px;
        background-color: #fff;
        border-radius: 10px;
        box-shadow: 0 2px 4px rgba(0, 0, 0, 0.1);
    }
    h1 {
        margin-bottom: 10px;
        color: #333;
    }
    p {
        margin-bottom: 20px;
        color: #777;
    }
    .ip {
        font-size: 24px;
        color: #007bff;
    }
</style>


    <div class="container">
        <h1>Selamat Datang di Telkom University.</h1>
        <h2>D3 Teknologi Telekomunikasi</h2>
        <p>You are visiting from:</p>
        <p class="ip">
        
        </p>
    </div>

Pada gambar diatas adalah kondisi dimana menggunakan alamat IPv6 secara lokal, sebagai informasi untuk localhost IPv4 adalah 127.0.0.1 dan alamat dari IPv6 adalah ::1. Terlihat bahwa web server sudah support untuk alamat IPv6.

Kemudian coba diakses dengan menggunakan alamat IPv6 yang sudah diperoleh dengan device/ISP yang berbeda.

Terlihat gambar diatas berhasil mengakses website dengan IPv6, hanya bermodal IPv6 tanpa perlu membeli IPv4 publik. Sehingga untuk bertukar informasi dapat melalui website IPv6 secara gratis.

Silahkan mencoba untuk mendapatkan experience yang berbeda dari pengalamatan IPv6

“Ayo #RaihMasaDepanmu bersama Telkom University!”

Referensi :

  1. https://www.apnic.net/get-ip/
  2. https://bgp.he.net/
  3. https://www.apnic.net/manage-ip/ipv4-exhaustion/
  4. https://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.id/go-to-ipv6/
  5. https://ipv6.he.net/statistics/
  6. https://telkomuniversity.ac.id/