Kategori
Networking

Proxmox Server

Sejarah

Perusahaan Proxmox Server Solutions telah didirikan pada tahun 2005. Pendirinya yaitu Martin Maurer dan Dietmar Maurer yang merilis Proxmox Mail Gateway, sebuah perangkat lunak keamanan untuk melindungi server email dari spam, virus, trojan, dan serangan phishing. Tiga tahun kemudian, pada bulan April 2008 perusahaan membuat platform virtualisasi yang open source alias gratis yaitu Proxmox Virtual Environment (VE), yang merupakan solusi manajemen virtualisasi server lengkap yang menggabungkan virtualisasi container-based dan KVM hypervisor pada satu antarmuka manajemen sistem berbasis web.

Definisi

Proxmox VE adalah platform open source lengkap untuk semua perusahaan virtualisasi inklusif yang mengintegrasikan hypervisor KVM dan LXC dengan baik, penyimpanan yang ditentukan perangkat lunak dan fungsionalitas jaringan pada satu platform. Dan dengan mudah mengelola ketersediaan tinggi kelompok. Alat pemulihan bencana dengan antarmuka manajemen web bawaan.

virtualisasi-proxmoxProxmox VE merupakan kependekan dari Proxmox Virtual Environment ada juga yang mengingkat menjadi PVE.

Pengertian dari Proxmox VE adalah suatu platform virtualisasi yang stabil, lengkap, memiliki team support yang baik dan masuk di kelas virtualisasi enterprise. Proxmox ini merupakan proyek open source, dibangun dari Linux Debian. Proxmox VE akan melakukan manajemen container, virtual machine, storage, jaringan virtual, high availability cluster melalui antar muka web dan dapat juga menggunakan command line.

Proxmox adalah sebuah distro linux virtualisasi berbasis debian 64 bit yang mendukung Openvz dan KVM. Proxmox memungkinkan untuk melakukan manajemen terpusat dari banyak server fisik. Sebuah proxmox terdiri dari minimal satu master local dan beberapa node.
Aplikasi ini merupakan virtualization platform untuk menjalankan virtual appliance dan virtual machine. Proxmox VE (Virtual Environment) adalah distro khusus yang didekasikan secara khusus sebagai mesin virtualisasi yaitu KVM dan OpenVZ. Proxmox VE menggunakan Container Virtualization dan Full Virtualization.

Container Virtualization (OpenVZ) merupakan teknologi yang disarankan untuk menjalankan server linux. OpenVZ membuat beberapa container yang secure dan terisolasi ( disebut juga CT,VE atau VPS). Setiap Container melakukan dan mengeksekusi persis seperti layaknya sebuah stand alone server,sebuah container dapat di-reboot secara independen dan memiliki akses super user ,IP address, memori, proses,file, aplikasi, system library dan konfigurasi tersendiri.

Full Virtualization (KVM) merupakan singkatan dari (Kernel-based Virtual Machine) adalah solusi virtualisasi penuh untuk hardware berbasis x86 yang memiliki ekstensi virtualisasi (Intel VT atau AMDV CPU). Setiap virtual machine memiliki hardware pribadi yang virtual: network card,disk, adapter grafis,dll. KVM mirip dengan XEN akan tetapi KVM merupakan bagian dari Linux dan menggunakan system scheduler dan memory managemen regular dari Linux.
Salah satu fitur proxmox yang lain adalah dapat dinikmati secara gratis adalah platform proxmox dapat dijadikan sebagai web server, web server digunakan sebagai media penyimpanan data dalam sebuah web serta digunakan untuk melayani aplikasi dari klien yang diakses melalui browser. Penggunaan server menjadi lebih beragam, sehingga dibutuhkan banyak sumber daya sehingga membutuhkan biaya yang besar, karena membuat sebuah server harus memisahkan setiap fungsi supaya kinerja server tetap cepat dan stabil.

Pembuatan server dibutuhkan biaya yang lumayan banyak, karena biaya yang digunakan tidak sedikit apalagi untuk membangun server hingga menjadi sebuah cloud computing maka digunakanlah virtualisasi server.  Virtualisasi server adalah membuat atau membangun server pada sebuah pc dengan bantuan virtual box atau WMware.

Virtual server adalah menggunakan software tertentu yang memungkinkan banyak hardware dalam suatu sistem tertentu. Berbeda dengan pengertian virtualisasi server yaitu penggunaan software yang memungkinkan seperangkat hardware menjalankan beberapa sistem operasi dan service secara bersamaan.
Virtual Box merupakan perangkat lunak virtualisasi dari sun microsystem dengan tipe hosted. Virtual box merupakan perangkat lunak bebas, tetapi versi propieraty (gratis) dari sun memberikan beberapa fitur tambahan seperti remote desktop protocol, USB, iSCSI, dll. Virtual box dapat berjalan pada CPU x86 dan x64. Pada sistem operasi windows, linux, mac dan solaris sebagai host desktop (Rasian, 2009)

Baca juga : Cloud Computing

Teknologi virtualisasi hadir untuk memanfaatkan seluruh sumberdaya perangkat keras yang tersedia pada server fisik sehingga sumber daya tersebut dapat digunakan secara penuh. Teknologi virtualisasi pada server memungkinkan suatu server fisik  dapat digunakan untuk menjalankan beberapa sistem operasi dan services pada saat yang sama dengan menciptakan server-server secara virtual sehingga seolah-olah memiliki banyak server. Akibatnya sumber daya pada server fisik tersebut dapat digunakan secara maksimal dan mampu melayani berbagai macam keperluan.
Teknologi virtualisasi ini merupakan salah satu dari layanan komputasi awan atau yang biasa disebut dengan cloud computing yang berupa infrastructure as a service (IaaS). IaaS ini sendiri merupakan layanan dasar dari cloud computing yang menyediakan layanan dalam bentuk infrastruktur berupa komputasi, kapasitas penyimpanan, dan jaringan yang disesuaikan dengan permintaan pengguna dimana untuk dapat memberikan layanan tersebut digunakanlah teknologi virtualisasi yang dapat mampu menyesuaikan sumber daya yang ada seperti kemampuan komputasi, memori, besaran media penyimpanan, serta jaringan komunikasi sesuai dengan permintaan pengguna . Terdapat dua teknologi virtualisasi yang sering digunakan, yaitu Container Virtualization yang menggunakan OpenVZ dan Full Virtualization yang menggunakan Kernel-Based Virtual Machine atau KVM. Masing–masing teknologi ini memiliki kekurangan dan kelebihan .
Observasi yang telah dilakukan dalam kegiatan perencanaan pengembangan infrastruktur jaringan enterprise ternyata dibutuhkan layanan lainnya yang perlu ditambahkan. Layanan-layanan tersebut membutuhkan sumberdaya komputasi berupa server agar layanan tersebut dapat beroperasi. Namun, ketersediaan server fisik yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk dapat menampung beberapa layanan baru yang rupanya memiliki persyaratan sistem operasi dan aplikasi pendukung yang berbeda-beda. Teknik virtualisasi server yang akan diimplementasikan dalam bentuk layanan IaaS dipilih untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Dengan ketersediaan jumlah server fisik yang ada mampu menampung berbagai layanan yang dibutuhkan tanpa timbulnya konflik pada sistem operasi dan aplikasi pendukung yang dibutuhkan oleh layanan-layanan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang layanan komputasi awan, langkah implementasi teknologi virtualisasi layanan komputasi awan IaaS, pemilihan teknologi virtualisasi yang akan  digunakan sesuai kebutuhan, implementasi teknologi virtualisasi OpenVZ dan KVM, dan pemanfaatan kelebihan penggunaan komputasi awan Iaas dan teknologi virtualisasi.

Baca juga : OpenStack

Proxmox Virtual Environment (VE) adalah salah satu distro Linux berbasis Debian 64 bit yang mempunyai fungsi khusus sebagai hypervisor virtualisasi. Proxmox berjalan dengan mode text dan dapat dikonfigurasi secara remote melalui web based sehingga memudahkan penggunaannya. Proxmox VE mendukung beberapa jenis teknologi virtualisasi seperti Kernel-based Virtual Machine dan OpenVZ. Proxmox VE menggunakan kernel linux khusus untuk virtualisasi menjadikan Proxmox VE sebuah Bare Metal Virtualization Platform yang handal. Pemilihan Proxmox VE hypervisor karena didalamnya sudah terdapat teknologi virtualisasi yang menggunakan Kernelbased Virtual Machine dan OpenVZ  selain itu juga Proxmox VE memiliki lisensi yang bersifat gratis dan open source .

Kernel-based Virtual Machine (KVM) adalah salah satu teknologi virtualisasi yang dikembangkan oleh Linux. KVM merupakan sebuah solusi untuk melakukan virtualisasi pada Linux dengan perangkat keras type x86 (64-bit). KVM diimplementasikan sebagai modul kernel loadable sehingga mampu menjalankan berbagai macam sistem operasi tanpa modifikasi. Ada dua prinsip desain utama yang diadopsi oleh KVM dengan tujuan agar KVM menjadi teknologi virtualisasi dengan kinerja tinggi dan melampaui open source untuk virtualisasi lainnya.

  1. KVM didesain setelah kemunculan teknologi virtualisasi dibantu perangkat keras (hardware assisted virtualization), KVM perlu mengimplementasikan fitur yang telah disediakan oleh perangkat keras. KVM membutuhkan prosesor Intel VT-X atau AMD-V dan menggunakan fitur tersebut untuk virtualisasi CPU. Karena memanfaatkan dukungan perangkat keras yang telah tersedia, KVM mampu merancang solusi hypervisor yang optimal tanpa memerlukan beban yang mendukung perangkat keras dan tidak perlu memodifikasi sistem operasi pada mesin virtual. 
  2. KVM menerapkan pepatah “don’t reinvent the wheel”. Terdapat banyak komponen yang dibutuhkan agar KVM mampu memvirtualisasi CPU dan memori, seperti: pengatur memori, penjadwal proses, I/O stack, device drivers, pengatur keamanan, network stack, dan sebagainya. Faktanya, suatu hypervisor adalah sistem operasi khusus, hanya saja tujuan hypervisor berbeda dengan tujuan umum sistem operasi lainnya. Hypervisor menjalankan mesin virtual, bukan aplikasi-aplikasi. Karena kernel Linux sudah mencakup fitur inti yang diperlukan oleh hypervisor dan Linux telah menjadi platform skala enterprise yang stabil selama lebih dari lima belas tahun, KVM dibangun berdasarkan kernel Linux agar lebih efisien, daripada menulis semua komponen yang dibutuhkan seperti pengatur memori dan penjadwal dari awal.
virtualisasi-proxmox

OpenVZ

OpenVZ merupakan teknologi virtualisasi pada tingkat sistem operasi yang berbasis pada kernel Linux yang telah dimodifikasi sehingga memungkinkan sebuah server fisik untuk menjalankan beberapa mesin virtual yang disebut containers. Container sering dianalogikan dengan chroot atau jail, tetapi container jauh lebih baik dalam hal isolasi, kemananan, fungsionalitas, dan manajemen resources. OpenVZ terdiri dari sebuah kernel Linux khusus dan beberapa user-level tool. OpenVZ sangat portable, tidak mengandalkan dukungan VT pada CPU, sehingga tersedia untuk sejumlah tipe CPU termasuk x86, x86-64, IA-64, PowerPC dan SPARC.
OpenVZ hanya dapat melakukan virtualisasi untuk sistem operasi berbasis kernel Linux. OpenVZ dapat mencapai performa, skalabilitas, dan densitas yang lebih baik karena terdapat satu kernel Linux yang berjalan pada host fisik dimana setiap container hanya mengambil sumber daya komputasi yang diperlukan untuk menjalankan proses didalamnya saja, tidak perlu untuk keseluruhan sistem operasi. Sebuah basic-container dapat menambahkan 8 sampai 14 proses pada host. OpenVZ juga dapat menangani aplikasi tingkat lanjut seperti aplikasi multi-threaded Java.
Keuntungan lain dari OpenVZ adalah menawarkan berbagai parameter manajemen sumber daya komputasi yang dinamis antara lain, penggunaan memori, jumlah proses, tingkat penggunaan CPU, penggunaan media penyimpanan, yang semuanya itu dapat diubahubah saat container sedang berjalan. OpenVZ juga mendukung kuota penggunaan besaran media penyimpanan di dalam container.

Mesin virtual (Virtual Machine) atau yang biasa disebut dengan server virtual adalah server atau komputer yang tidak memiliki perangkat keras secara fisik, namun dapat bekerja seperti server atau komputer fisik . Mesin virtual ini merupakan hasil dari penerapan virtualisasi server. Mesin virtual ini memiliki sistem operasinya sendiri, dan masing-masing mesin virtual dapat memiliki sistem operasi yang berbeda-beda, dengan begitu satu server fisik mampu menjalankan berbagai macam sistem operasi dan perangkat lunak untuk berbagai kebutuhan. Mesin virtual ini memiliki sifat yang lebih fleksibel dalam pengaturan perangkat keras daripada mesin secara fisik. Pada mesin virtual, proses penyesuaian kebutuhan hardware dapat dilakukan dengan mudah melalui hypervisor.

  • Para Virtualization

Full Virtualization (FV) dengan sedikit perubahan disebut Para Virtualization (PV). Perubahan yang dimaksud adalah bahwa, PV memerlukan modifikasi dari Guest OS yang berjalan pada mesin virtual. Modifikasi dilakukan untuk membuat Guest sadar bahwa mereka berjalan di dalam mesin virtual. Keuntungan dari penerapan ini adalah guest dapat bekerja sama dengan hypervisor dan dengan demikian menciptakan jalur komunikasi yang mulus (seamless) di antara mereka. Teknik ini juga berguna untuk menjalankan guest pada arsitektur yang tidak mendukung FV. Tidak seperti FV Guest, saat menggunakan paravirtualization, hypervisor tidak perlu melakukan tambahan overhead untuk mengubah komunikasi antara host dan guest. Dengan teknologi ini, guest memiliki kinerja I/O yang tinggi. Kerugiannya adalah, PV hypervisor tidak dapat digunakan untuk menjalankan OS yang tidak dimodifikasi. OS proprietary tidak dapat dimodifikasi sehingga tidak dapat dijalankan sebagai tamu PV.

  • Native (Full) Virtualization

Full Virtualization menyediakan sumber daya dari sistem fisik yang ada untuk menciptakan sistem hardware yang tidak nyata, tetapi sangat mirip dengan sistem aslinya. Guest OS tidak akan menyadari itu sebenarnya berjalan di dalam hypervisor. Hal ini dilakukan dengan cara menggunakan hypervisor bawaan atau kombinasi dari hypervisor dan prosesor (Inter VT-x dan AMD-V Technology). Hasilnya adalah sistem virtual baru di mana Guest OS dapat berjalan. Tidak ada modifikasi yang diperlukan pada Guest. FV hypervisor dapat digunakan untuk menjalankan setiap Guest yang ada. Namun, ada keterbatasan kecil bahwa, Host OS dan Guest OS harus dirancang untuk bekerja pada instruction set architecture (ISA) yang sama.
Ada pula kombinasi dari Para Virtualization dan Full Virtualization, yang disebut Hybrid Virtualization dimana bagian dari Guest OS menggunakan para virtualization untuk driver hardware tertentu, dan host menggunakan full virtualization untuk fitur. Hal ini menghasilkan kinerja yang unggul pada guest tanpa perlu sepenuhnya menggunakan para virtualization. Contohnya: guest menggunakan full virtualization untuk perintah-perintah tertentu pada kernel, tetapi menggunakan para virtualization untuk mengizinkan IO menggunakan beberapa driver khusus yang ada  di guest. Dengan cara ini, Guest OS tidak perlu sepenuhnya menggunakan para virtualization tetapi masih dapat dimanfaatkan beberapa fiturnya.
Sistem operasi adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat komputer dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi merupakan jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, sistem komputer tidak lebih sekedar dari sekumpulan komponen elektronik dan komponen mekanik.

Sistem operasi bertindak seperti penterjemah antara pengguna aplikasi dengan perangkat keras. Seorang pengguna berinteraksi dengan sistem komputer melalui sebuah aplikasi, seperti aplikasi pengolah kata, permainan, atau program aplikasi lain yang dirancang untuk tujuan tertentu. Dalam menggunakan aplikasi tersebut, aplikasi tidak akan peduli bagaimana caranya pengguna memasukkan informasi ke dalam aplikasi, seperti melalui keyboard. Sistem operasi yang bertanggungjawab terhadap komunikasi antara aplikasi dengan perangkat keras. Dalam contoh lain, ketika pengguna menggunakan sebuah aplikasi, memasukan informasi melalui keyboard, ditampilkan dimonitor, disimpan pada media penyimpanan, atau kemudian dicetak di printer, semuanya diatur oleh sistem operasi.

Sistem operasi inilah yang bertugas menangani seluruh perangkat input dan output komputer. Dengan demikian sistem operasi memiliki kendali penuh terhadap sumber daya perangkat keras komputer dan mempunyai penjadwalan yang sistematis mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan data, penyimpanan data, dan sumber daya lainnya. Sistem operasi memiliki empat fungsi pokok, yaitu: mengontrol akses perangkat keras, manajemen file dan folder, menyediakan user interface, dan manajemen aplikasi.

Sysbench merupakan perangkat lunak aplikasi dengan tampilan antarmuka berupa text yang berjalan pada sistem operasi berbasis kernel linux. Sysbench dapat melakukan pengukuran performa perangkat keras seperti CPU, memori RAM, dan Harddisk. Sysbench memiliki lisensi penggunaan yang bebas, berbasis open source. nantinya segala aktifitas komputasi akan dilakukan secara remote melalui jaringan komputer. Penelitian ini hanya menitikberatkan pada server fisik sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan penulis. Server fisik yang digunakan meliputi dua komponen yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

Komponen Perangkat Keras dan Lunak

Server fisik yang akan digunakan harus memiliki komponen perangkat keras yang mampu melakukan multitasking yang baik seperti penggunaan prosesor yang memiliki banyak inti pemrosesan dan kapasitas memori yang besar. Hal ini dikarenakan server fisik yang digunakan harus mampu menjalankan banyak mesin-mesin virtual. Selain jumlah inti pemrosesan pada prosesor dan besaran memori, kapasitas media penyimpanan yang besar.
Penggunaan komponen perangkat lunak, akan digunakan sistem operasi yang khusus untuk keperluan virtualisasi yang disebut dengan hypervisor. Proxmox Virtual Environment merupakan hypervisor yang akan digunakan karena hypervisor ini bersifat open source dan memiliki teknologi virtualisasi yang lengkap mencakup teknologi virtualisasi OpenVZ dan kernel-based virtual machine yang akan dianalisa. OpenVZ dan KVM dipilih untuk diimplementasikan karena kedua teknologi tersebut biasa dan banyak digunakan untuk membuat mesin virtual. Selain itu, teknologi tersebut memiliki lisensi penggunaan secara bebas dan bersifat open source yang berjalan pada dasar kernel berbasis Linux.

Spesifikasi Minimun

  • Processor Pentium 4, dan harus memiliki kemampuan 64 bit.
  • Jika akan menggunakan model full virtualization CPU harus mengunakan mainboard yang mendukung intel VT (Virtualtation Technology) atau AMD-V.
  • Memory RAM minimal 1 GB.
  • Kapasitas hardisk minimal 20 GB.
  • NIC (Network Interface Card).

Keunggulan Proxmox

Proxmox VE merupakan platform virtualisasi server open-source yang mampu dalam mengelola dua teknologi virtualisasi – KVM (Virtual Machine berbasis Kernel) untuk mesin virtual dan LXC untuk container-based mengunakan antarmuka web tunggal. Juga dapat mengintegrasikan out-of-the-box-tools untuk mengkonfigurasi ketersediaan tinggi antara server, penyimpanan yang ditentukan oleh perangkat lunak, jaringan, dan pemulihan bencana.

  1. Teknologi Virtualisasi Proxmox VE didasarkan pada GNU Debian / Linux dan menggunakan Kernel Linux yang dikustomisasi. Mendukung Virtualisasi Server yang mendukung Kernel-based Virtual Machine (KVM), QEMU dan Container-based virtualization atau Linux Containers (LXC).
    1. KVM merupakan Kernel-based virtual machine yang ditambahkan pada Linux untuk membuat full virtualization. KVM merupakan bagian integral dari Linux sejak tahun 2007. Informasi lebih lanjut mengenai KVM silahkan mengunjungi http://www.linux-kvm.org/.
    2. Linux Container atau LXC merupakan virtualisasi menggunakan container. Tingkat efisiensi yang tinggi dan juga kecepatan aksesnya menjadikan LXC saat ini berkembang cepat, atau sering disebut juga dengan Virtualisasi OS atau virtualisasi operating system. Di sini containernya diisolasi tetapi masih melakukan share pada operating system dan juga library/binnya. Informasi lebih lanjut mengenai LXC silahkan mengunjungi https://linuxcontainers.org/.
    3. QEMU QEMU menyediakan emulasi dan virtualisasi interface. Informasi lebih lanjut mengenai QEMU dapat dibaca di http://www.qemu.org.
  2. Pengelolaan Dapat melakukan Manajemen pengelolaan yang terpusat, Desain Multi-Master Yang Unik, Proxmox Cluster File System (pmxcfs), Web-based Management Interface, Command Line, RESTful API, Role-based Administration,dan Authentication Realms.
  3. Ketersediaan Tinggi Proxmox VE memiliki Ketersediaan Cluster yang Tinggi, Proxmox VE HA (High Availability/Ketersedian Tinggi) Manager serta Proxmox VE Simulator.
    • Proxmox VE HA (High Availability/Ketersediaan Tinggi) Manager merupakan semua mesin virtual dan kontainer di seluruh cluster dan secara otomatis bekerja jika salah satunya gagal. Atau Dengan Kata Lain High Availability (HA) menjadikan suatu server (aplikasi) yang mengalami suatu kendala sehingga menyebabkan layanannya tidak berjalan, dengan HA tersebut yang digabungkan dalam infrastruktur dan virtualisasi, kejadian down atau tidak berfungsinya layanan dapat dikurangi. Waktu untuk downtime dan mengembalikan layanan/system dapat dilakukan dengan cepat sehingga tidak mengganggu operasional/bisnis yang dilakukan oleh organisasi/perusahaan.
    • Proxmox VE Simulator yang terintegrasi memungkinkan Anda untuk mempelajari semua fungsi HA (High Availability/Ketersedian Tinggi) dan menguji pengaturan yang dibuat sebelum masuk ke dalam produksi.
  4. Jaringan Proxmox VE mengunakan model jaringan yang di jembati (bridged networking).Yang setiap hostnya dapat memiliki hingga 4094 jembatan. Jembatan seperti switch jaringan fisik yang diimplementasikan dalam perangkat lunak pada host Proxmox VE. Semua VM dapat berbagi satu jembatan seolah-olah kabel jaringan virtual dari masing-masing tamu dicolokkan ke switch yang sama. Untuk menghubungkan VM ke dunia luar, bridge dicantumkan ke kartu jaringan fisik yang diberi konfigurasi TCP / IP. Untuk fleksibilitas kedepannya, VLAN (IEEE 802.1q) dan mnyatukan jaringan dapat dimungkinkan. 
  5. Penyimpanan Model penyimpanan pada Proxmox VE sangatlah fleksibel. Images mesin virtual dapat disimpan di satu atau beberapa penyimpanan lokal atau di penyimpanan bersama seperti NFS dan SAN.
    • Proxmox VE mendukung penyimpanan lokal dengan grup LVM, direktori dan ZFS.
    • Serta jenis penyimpanan jaringan dengan iSCSI, Fibre Channel, NFS, GlusterFS, CEPH.
  6. Pecadangan dan Pemulihan Proxmox VE mendukung Pecadangan dan Pemulihan yang dijadawal dan mendukung berbagai jenis media penyimpanan. 
  7. Firewall Proxmox VE mendukung Firewall yang terdistribusi serta sangat mendukung dalam pengaman dalam pengalamatan IPv4 dan IPv6.

Keuntungan Proxmox

  • Memiliki kinerja yang cukup baik.
  • Pemasangan Proxmox yang telah dioptimalkan, sehingga lebih cepat dalam proses pemasangan.
  • Mudah dalam melakukan manajemen.
  • Cocok digunakan untuk kelas Enterprise.
  • Proxmox juga dilengkapi dengan VNC Viewer sehingga jika Anda menginginkan virtualisasi dengan lingkungan Desktop seperti windows juga Xwindow linux.

Kekurangan Proxmox 

  • Tidak  mendukung DRS (Distributed Resource Scheduler). Artinya distribusi workload antara host-host dalam satu cluster harus dilakukan secara manual, sampai saat ini Proxmox VE belum mendukung DRS. Kekurangan ini cukup paling fatal. Padahal solusi lain yang sama-sama berbasis KVM seperti RHEV dari Redhat telah mendukung DRS.
  • Manajemen jaringan host virtual machine yang kurang dinamis untuk operasi on the fly.
  • Shot node virtual machine yang kadang tidak berjalan semestinya.
  • Kekurangan lainnya adalah performance Proxmox belum maksimal dan masih jauh dibandingkan dengan solusi virtualisasi lain seperti VMware ESXMicrosoft Hyper-V maupun Oracle VM.

Proses Instalasi 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperisapkan sebelum melakukan pemasangan proxmox:
Proxmox tersedia hanya untuk hardware 64-bit.
Pada Proses installasi proxmox akan menggunakan seluruh ruang storage yang ada, ini artinya Anda harus menyediakan 1 Server/Komputer dengan HDD khusus hanya untuk proxmox saja.
Installer CD Proxmox hanya bisa diinstall di Single HDD, jadi bagi Anda yang menginginkan keamanan data dengan 2 HDD ( RAID1 ), Anda bisa memanfaatkan RAID Software, dengan mengkonfigurasinya setelah proses instalasi pada HDD pertama selesai.

Instalasi Proxmox VE pada komputer atau komputer server dapat dilakukan dengan menggunakan USB atau CD-ROM mengunakan file ISO, atau sebagai alternatif bisa instalasi melalui debian yang sudah ada.
Pembuatan USB Boot dapat menggunakan aplikasi Etcher/Rufus. Caranya cukup kita memasang aplikasi Etcher pada komputer kita dan menyiapkan file ISO dari proxmox dan 1 buah flashdisk sebagai media penyimpanan boot proxmox. Atau jika kita ingin memasang menggunakan CD/DVD installer bisa membuatnya dengan menggunakan Nero atau Ultra isi untuk membuat CD boot nya.
Setelah kita membuat USB/CD installernya selanjutnya mempersiapakn sebuah komputer server, PC, Laptop maupun mesin virtual seperti box atau VMware dengan spesifikasi support 64bit, karena proxmox hanya bisa berjalan pada mesin 64 bit. Dan selanjutnya menyiapakan 1 buah hardisk yang akan 100% di format oleh proxmox untuk memasang sistem proxmox.
Langkah instalasinya kita cukup melakukan setting password dan memberikan alamat IP pada mesin proxmox yang kita buat.

Baca juga : Virtualisasi

Ref: [1][2][3][4]