Kategori
Pengolahan Sinyal Informasi

Definisi Sinyal

Sinyal dapat direpresentasikan secara matematika sebagai fungsi dari satu atau lebih variabel bebas. Sebagai contoh :

[latex]x_1(t)=5t \newline x_2(t)=sin(\omega t)[/latex] (2.1)

Dimana fungsi x1 dan x2 berubah-ubah secara linier menurut variabel bebas waktu t. Contoh lain dari sinyal adalah sinyal suara.  Sinyal suara dapat direpresentasikan secara matematik  sebagai fungsi tekanan akustik  terhadap waktu. Tampilan sinyal suara pada output mikropon dapat dilihat seperti gambar 1, dimana sinyal suara sekarang adalah  fungsi amplitudo terhadap waktu.

Gambar 1

Sinyal gambar grayscale (hitam putih) seperti gambar 2 merupakan fungsi terang/kecerahan terhadap dua variabel ruang atau dapat dituliskan I(x,y). Sinyal tv hitam putih merupakan fungsi terang/kecerahan terhadap dua variabel ruang dan waktu  I(x,y,t). Sinyal tv berwarna dapat dideskripsikan dengan tiga fungsi intensitas dengan bentuk Ir(x,y,t), Ig(x,y,t) dan Ib(x,y,t) yang merupakan kuat penerangan dari tiga warna utama (merah, hijau dan biru) yang dapat digambarkan dengan vektor :

Pers 2.2

Sistem dapat didefenisikan sebagai alat fisik yang melakukan operasi pada sinyal. Contoh pemancar dan penerima radio FM merupakan sistem yang mengolah sinyal audio, TV merupakan sistem yang mengolah sinyal audio dan video dan lain-lain. Pemrosesan sinyal berarti melakukan operasi pada sinyal sehingga menghasilkan sinyal dalam bentuk lain. Contoh pada peralatan penerima siaran radio atau sebuah tape recorder, digunakan equalizer untuk mendapatkan konfigurasi audio diinginkan. Contoh lain pada proses pengeditan video pada komputer.

Sinyal Kontinu dan Sinyal Diskrit

Sinyal waktu kontinu atau sinyal analog adalah sinyal yang didefenisikan untuk setiap waktu dan diambil pada selang waktu kontinu. Bentuk Gelombang suara pada gambar 1 adalah bentuk sinyal kontinu begitu juga dengan sinyal pada persaman 2-1 dan 2-2. Sinyal waktu diskrit atau sinyal digital adalah sinyal yang diambil pada nilai waktu tertentu. Secara Matematis dituliskan sebagai berikut :

[latex]x={x(n)}; \ \ \ \ \ \ \ -\sim<n<\sim[/latex]

Secara grafis sinyal waktu diskrit ditunjukkan pada gambar 3

Gambar 3. Tampilan grafis sinyal waktu diskrit

Sinyal disktrit bisa didapatkan  dengan cara mengambil beberapa sampel sederhana dari sinyal analog pada ruang interval waktu yang sama, untuk membentuk satu barisan.

Gambar 4. Proses Konversi Analog ke Digital (kontinu ke diskrit)

Sinyal input asli yang tadinya berupa sinyal kontinyu, x(t) akan dicuplik dan dikuantisasi sehingga berubah menjadi sinyal diskrete x(n). Dalam representasi yang baru inilah sinyal diolah. Keuntungan dari metoda ini adalah pengolahan menjadi mudah dan dapat memanfaatkan program sebagai pengolahnya. Dalam proses sampling ini diasumsikan kita menggunakan waktu pencuplikan yang sama dan konstan, yaitu Ts. Parameter pencuplikan ini menentukan dari frekuensi harmonis tertinggi dari sinyal yang masih dapat ditangkap oleh proses pencuplikan ini. Frekuensi sampling minimal adalah 2 kali dari frekuensi harmonis dari sinyal.

Jenis-Jenis Sinyal Dasar

Fungsi Unit Impuls

Salah satu dari sinyal waktu diskrit yang paling sederhana adalah unit impuls (cuplikan) yang di definisikan sebagai :

Gambar 5. Unit impuls sinyal waktu diskrit

Dan fungsi unit impuls kontinu didefinisikan sebagai :

Gambar 6. Fungsi unit impuls waktu kontinu

Fungsi Unit Step

Dan untuk sinyal unit step waktu diskrit disimbolkan dengan u[n] didefinisikan :

Gambar 7. Unit step waktu diskrit

Sedangkan fungsi unit step untuk sinyal waktu kontinu didefinisikan :

Gambar 8. Fungsi unit step waktu kontinu

Fungsi Unit Ramp

Sinyal unit step waktu diskrit disimbolkan dengan r[n] didefinisikan :

Gambar 9. Sinyal Ramp diskrit

Untuk sinyal ramp kontinu:

Gambar 10. Sinyal Ramp Kontinu

Sinyal Ekponensial

Sinyal ekponensial kompleks waktu kontinu memiliki bentuk:

[latex]x(t)=Ce^{at}[/latex]

 dimana C dan a bilangan kompleks. Gambar 11 diilustrasikan bentuk sinyal eksponensial kontinu maupun diskrit.

Gambar 11. Sinyal Eksponensial Diskrit dan Kontinu

Sinyal Sinusoidal

Sinyal sinusoidal waktu kontinu memiliki bentuk: [latex]A(t)=Asin(2\pi ft+\theta)[/latex] dimana A menunjukkan besarnya nilai amplitude, f merupakan frekuensi dan q merupakan nilai fasa awal dari sinyal sinus. Gambar 12 diilustrasikan bentuk sinyal sinusoidal kontinu maupun diskrit.

Gambar 12. Sinyal Sinusoidal Diskrit dan Kontinu