Kategori
General HCIA CC Huawei Cloud

Jaringan Dasar Cloud Computing

Dalam sistem jaringan tradisional, hampir semua perangkat jaringan adalah perangkat fisik dengan traffic yang dapat diprediksi. Misalnya, untuk memungkinkan host yang terhubung oleh dua switch berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, kedua switch harus terhubung menggunakan kabel atau fiber optik. Dengan Cloud Computing, banyak perangkat jaringan adalah entitas virtual yang berjalan di dalam server. Perangkat virtual ini berkomunikasi satu sama lain tidak secara langsung melalui tabel jaringan, tetapi melalui entri di beberapa tabel logikal, yang menimbulkan tantangan baru bagi administrator jaringan.

Traffic Virtual Network

Dalam lingkungan berbasis cloud atau virtualisasi, traffic dapat dibagi menjadi north-south traffic dan east-west traffic, sementara sistem jaringan yang tradisional tidak membuat perbedaan seperti itu. Umumnya, router bertindak sebagai titik demarkasi yang membedakan north-south traffic dari east-west traffic. Router dapat berupa fisik atau virtual. Traffic yang melewati router adalah north-south traffic, sedangkan traffic yang tidak melewati router adalah east-west traffic.

Gambar diatas menunjukkan north-south traffic dan east-west traffic dalam sistem di mana router fisik ditempatkan di tepi Internet Data Center (IDC)/Jaringan Lokal. Di north, router terhubung ke ekstranet, yang bisa berupa Internet atau ekstranet yang ditentukan perusahaan. Di south, router terhubung ke jaringan lokal, seperti sistem email dan sistem kantor. Ketika ekstranet mengakses jaringan lokal (IDC), maka digunakan sistem north-south traffic. Ketika VM (Virtual Machine) pada jaringan lokal mengakses jaringan kantor, maka digunakan east-west traffic karena traffic tidak melewati router.

Saat Cloud Computing berkembang lebih jauh, bahkan lebih banyak komputasi dilakukan dalam kelompok IDC. Satu permintaan yang diprakarsai oleh pengguna dapat memicu banyak operasi komputasi antara jaringan IDC. Selain itu, fitur virtualisasi High Availability (HA), yang memungkinkan VM untuk bermigrasi melintasi server fisik di IDC. Akibatnya, east-west traffic meningkat dari semula sekitar 20% menjadi 70%. Ini juga menciptakan arsitektur jaringan baru. Sementara untuk arsitektur jaringan yang lama terdiri dari 3-layer yaitu : core layer, aggregation layer, dan access layer sedangkan arsitektur baru adalah sistem layer-2. Arsitektur 3-layer yang lama tidak cocok untuk pertukaran data di lingkungan cloud sementara arsitektur layer-2 mampu menangani east-west traffic yang masif dengan mudah.

VM juga merupakan komponen jaringan. VM hampir semuanya terhubung ke jaringan menggunakan network bridge. Untuk memfasilitasi manajemen dan konfigurasi, virtual switch digunakan dalam banyak kasus. Virtual switch adalah network bridge canggih. Sebuah VM dapat memiliki beberapa NIC virtual. Melalui NIC virtual, VM dapat terhubung ke satu atau lebih virtual switch.

Ref :

  1. HCIA Cloud Computing