Kategori
Artificial Intellegence

Sistem Kecerdasan Buatan

Definisi Artificial Intelligence / Kecerdasan Buatan

Artificial Intelligence adalah suatu konsep yang sebenarnya sudah muncul sejak jaman dahulu tepatnya di zaman Yunani Kuno. Pada zaman Yunani Kuno sudah ada Talos, raksasa dari perunggu dan Galatea, patung buatan Pygmalion yang dibuat dengan konsep kecerdasan buatan.

Ide tentang tekonologi dengan kecerdasan buatan itu pun terus dikembangkan dan diteliti sehingga bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh manusia. Pada saat sekarang tentu dapat kita rasakan perkembangan penggunaan kecerdasan buatan, salah satu contohnya adalah teknologi pintar, adanya prediksi di mesin pencarian, ramalan cuaca, penyaring email yang termasuk spam, sugesti aplikasi, dan masih banyak lainnya.

Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan oleh manusia ke dalam suatu sistem teknologi, diatur dan dikembangkan dalam konteks ilmiah, bentukan dari kecerdasan entitas  ilmiah yang ada.

Berikut ini adalah definisi kecerdasan buatan menurut para ahli:

  1. John McCarthy, 1956 : Kecerdasan buatan adalah usaha memodelkan proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.
  2. Herbert Simon, 1987 : Kecerdasan buatan adalah tempat suatu penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer dalam melakukan suatu hal yang menurut pandangan manusia cerdas.
  3. Rich dan Knight, 1991 : Kecerdasan buatan adalah suatu studi mengenai bagaimana membuat komputer mampu melakukan hal-hal yang pada saat ini masih bisa dilakukan lebih baik oleh manusia.

Sejarah

Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.

John McCarthy

John McCarthy

Pembahasan sejarah AI tak bisa dilepaskan dari sosok John McCarthy. Ia disebut-sebut sebagai “Bapak AI”, walaupun eksperimen terkait telah ada sejak komputer diciptakan.

McCarthy mendapatkan gelar sarjana matematika dari California Institute of Technology (Caltech) pada September 1948. Dari masa kuliahnya itulah ia mulai mengembangkan ketertarikannya pada mesin yang dapat menirukan cara berpikir manusia. McCarthy kemudian melanjutkan pendidikan ke program doktoral di Princeton University.

Sedari sekolah, ia memang dikenal memiliki kepintaran diatas rata-rata. Berdasarkan ulasan dari The Guardian , diketahui bahwa saat remaja McCarthy bahkan bisa menguasai pelajaran kalkulus tanpa bimbingan dari guru.

McCarthy kemudian mendirikan dua lembaga penelitian kecerdasan buatan. Kedua lembaga AI itu adalah Stanford Artificial Intelligence Laboratory dan MIT Artificial Inteligence Laboratory. McCarthy juga merupakan dosen di kedua universitas ternama tingkat internasional tersebut. Di lembaga-lembaga inilah bermunculan inovasi pengembangan AI yang meliputi bidang human skill, vision, listening, reasoning dan movement of limbs. Bahkan salah satu lembaga yang didirikan itu, Stanford Artificial Intelligence pernah mendapat bantuan dana dari Pentagon untuk membuat teknologi-teknologi luar angkasa.

Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan” pada tahun 1943 yang meletakkan fondasi untuk jaringan saraf tiruan.

Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah “kecerdasan buatan ” pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing test” sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.

Istilah kecerdasan buatan diciptakan pada tahun 1956, tetapi AI telah menjadi kian populer saat ini berkat peningkatan volume data, algoritme canggih, dan peningkatan daya serta penyimpanan komputasi.

Riset AI awal pada tahun 1950-an mengeksplorasi topik-topik seperti penyelesaian masalah dan metode simbolik. Pada tahun 1960-an, Departemen Pertahanan AS menaruh minat terhadap jenis pekerjaan ini dan mulai melatih komputer-komputer untuk menirukan penalaran manusia yang mendasar. Misalnya, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) menyelesaikan proyek pemetaan jalan pada tahun 1970-an. Dan DARPA menghasilkan asisten pribadi cerdas pada tahun 2003, jauh sebelum Siri, Alexa atau Cortana.

Pekerjaan awal ini membuka jalan bagi otomatisasi dan penalaran formal yang kita lihat di komputer saat ini, termasuk sistem pendukung keputusan dan sistem pencarian pintar yang dapat dirancang untuk melengkapi serta meningkatkan kemampuan manusia.

Sementara film-film Hollywood dan novel fiksi ilmiah menggambarkan AI sebagai robot mirip manusia yang mengambil alih dunia, evolusi teknologi AI saat ini tidak begitu menakutkan – atau cukup pintar. Sebaliknya, AI telah berevolusi untuk memberikan banyak manfaat spesifik di setiap industri. Teruslah membaca tentang contoh modern kecerdasan buatan dalam perawatan kesehatan, retail, dan lainnya.

Mengapa kecerdasan buatan penting? 

  1. Mengautomasi pembelajaran dan penemuan berulang melalui data. Tetapi AI berbeda dengan automasi robotik yang digerakkan oleh perangkat keras. Alih-alih mengautomasi tugas manual, AI melakukan tugas-tugas yang sering, bervolume tinggi, terkomputerisasi dengan andal dan tanpa mengalami kelelahan. Untuk jenis automasi ini, penyelidikan manusia masih penting untuk mengatur sistem dan mengajukan pertanyaan yang tepat.
  2. Menambahkan kecerdasan pada produk-produk yang ada. Di sebagian besar kasus, AI tidak dijual sebagai aplikasi individu. Akan tetapi, produk yang sudah digunakan akan ditingkatkan dengan kemampuan AI, mirip seperti Siri yang ditambahkan sebagai fitur pada generasi baru produk Apple. Automasi, platform percakapan, bot, dan mesin pintar dapat dikombinasikan dengan sejumlah besar data untuk meningkatkan banyak teknologi di rumah dan di tempat kerja, mulai dari intelijen keamanan hingga analisis investasi.
  3. Beradaptasi melalui algoritme pembelajaran progresif guna memungkinkan data melakukan pemrograman. AI menemukan struktur dan keteraturan dalam data sehingga algoritme memperoleh keterampilan: Algoritme menjadi pengklasifikasi atau prediktor. Jadi, sama seperti algoritme yang dapat mengajarkan dirinya sendiri cara bermain catur, AI dapat mengajarkan sendiri produk apa yang akan direkomendasikan berikutnya secara online. Dan model-model beradaptasi saat memberikan data baru. Propagasi belakang merupakan teknik AI yang memungkinkan model untuk beradaptasi, melalui pelatihan dan data yang ditambahkan, saat jawaban pertama tidak terlalu tepat.
  4. Menganalisis data lebih banyak dan lebih dalam menggunakan jaringan neural yang memiliki banyak lapisan tersembunyi. Membangun sistem deteksi penipuan dengan lima lapisan tersembunyi hampir tidak mungkin beberapa tahun yang lalu. Semuanya berubah dengan kekuatan komputer yang luar biasa dan big data. Memerlukan banyak data untuk melatih model pembelajaran mendalam karena model tersebut belajar langsung dari data. Semakin banyak data yang diumpankan kepada model, semakin akurat model tersebut.
  5. Keakuratan mengagumkan melalui jaringan neural mendalam – yang sebelumnya tidak dimungkinkan. Misalnya, interaksi kita dengan Alexa, Google Search, dan Google Photos semuanya didasarkan pada pembelajaran yang mendalam – dan ketiganya terus menjadi semakin akurat karena kita semakin sering menggunakannya. Di bidang medis, teknik AI dari pembelajaran mendalam, klasifikasi citra, dan pengenalan objek sekarang dapat digunakan untuk menemukan kanker pada MRI dengan akurasi yang sama seperti ahli radiologi yang terlatih.
  6. Memanfaatkan sebagian Big Data. Jika algoritme merupakan pembelajaran mandiri, data itu sendiri dapat menjadi kekayaan intelektual. Jawabannya ada dalam data; kita hanya perlu menerapkan AI untuk mendapatkannya. Karena peran data kini semakin penting dari sebelumnya, data dapat menciptakan keunggulan kompetitif. Jika kita memiliki data terbaik dalam industri kompetitif, bahkan jika seseorang menerapkan teknik serupa, data terbaiklah yang akan menang.

Tujuan Artificial Intelligence

Artificial intelligence adalah suatu perkembangan teknologi yang tujuan dibentuknya karena beberapa hal berikut ini.

  • Membentuk teknologi atau mesin yang lebih pintar
    Tujuan utama dikembangkannya kecerdasan buatan yaitu untuk membuat suatu teknologi atau mesin menjadi lebih pintar sehingga akan memudahkan pekerjaan manusia. Contoh gampangnya bisa lihat di komputer. Selain untuk mengetik, komputer sekarang dikembangkan menjadi lebih pintar sehingga bisa untuk bermain game, mengedit video dan foto, serta bisa digunakan untuk banyak kegiatan bermanfaat lainnya.
  • Memahami kecerdasan
    Tujuan ilmiah dibentuknya teknologi kecerdasan ini ialah untuk membuat suatu mesin yang mampu memahami kecerdasan seperti bisa memecahkan masalah dengan lebih cepat, lebih teliti, lebih efektif, dan efisien. Adanya AI ini tentu memudahkan semua orang.
  • Membuat suatu teknologi yang lebih bermanfaat
    Dari segi entrepreneurial kecerdasan buatan mampu membuat suatu usaha mendapatkan hasil lebih maksimal karena teknologi dengan AI akan mempermudah pekerjaan. Suatu pekerjaan akan terasa ringan dan bisa selesai dalam waktu cepat. AI juga mampu mengumpulkan dan menganalisis suatu data sehingga bisa mengetahui peluang terbaru untuk bisnis.

Kemampuan Artificial Intelligence

Berikut merupakan kemampuan dari sistem kecerdasan buatan

  1. Menganalisis : Kemampuan yang pertama adalah teknologi yang mampu menganalisis.  Algoritma canggih yang digunakan dalam AI membuat AI mampu menganalisis data yang dikumpulkannya. Kemampuan menganalisis data ini bisa dilihat contohnya dalam prediksi aplikasi yang berada dalam Playstore.
    Saran aplikasi yang muncul dalam akun Playstore merupakan hasil analisis AI setelah mengumpulkan data aplikasi yang diinstall, buka, ataupun inginkan. Kita bisa menemukan contoh lainnya di aplikasi kalender periode haid wanita. Di aplikasi tersebut, semakin lama kita menggunakan, prediksi akan semakin tepat karena data yang dikumpulkan semakin banyak.
    Dalam urusan bisnis skala besar, AI juga bisa digunakan dalam menganalisis prediksi penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, tingkat konsumsi masyarakat, bisa menganalisis tingkat keuntungan, dan masih banyak lainnya.
  2. Mengolah big data : Kemampuan selanjutnya ialah teknologi yang mampu mengolah big data. Big data merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan data yang sangatlah besar. Data yang dimaksud bisa data apa saja yang membanjiri suatu bisnis. Contohnya adalah instagram.
    Di instagram akan ada banyak data masuk baik data pengguna, konten yang sering dilihat, akun yang diikuti oleh pengguna, dan banyak data lainnya. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, para pemilik bisnis besar akan mendapatkan kemudahan dan keuntungan dalam menentukan keputusan berbisnis selanjutnya.
    Kita bisa melihat contoh penerapan artificial intelligence di instagram. Konten yang dilihat akan mempengaruhi konten yang muncul di halaman saran. Iklan yang muncul pun akan berkaitan dengan konten atau akun yang sering dilihat. Intinya aktivitas kita di instagram akan direkam, dikumpulkan, dan diolah oleh AI sehingga menghasilkan tampilan yang sesuai dengan minat dan kesenangan.
  3. Merespon dengan cepat : Kemampuan lain dari kecerdasan buatan adalah mampu merespon dengan cepat. Contoh kemampuan merespon bisa anda lihat di email balasan otomatis atau chatbot yang biasanya ada di situs e-commerce. Saat anda tanya di chatbot, akan ada balasan cepat. Nah balasan tersebut merupakan salah satu bentuk penggunaan AI. Adanya AI dengan respon cepat ini lama kelamaan mampu menggantikan pekerjaan seorang customer service.
  4. Memperbaiki suatu dokumen dengan akurat : AI juga mampu memperbaiki suatu dokumen dengan akurat. Saat ini banyak ditemui aplikasi atau situs yang bisa mengetahui kesalahan penulisan maupun pengetikan suatu dokumen. Tidak hanya menemukan kesalahan, perbaikan dokumen pun bisa dilakukan. Akan ada saran akan kata yang tepat untuk menggantikan kata yang salah. Adanya AI ini tentu mengancam keberadaan editor karena AI lebih teliti dibanding editor.
  5. Melakukan deeper personalization : Kemampuan selanjutnya yaitu AI mampu melakukan deeper personalization. AI mampu mengenali pola yang dilakukan seseorang dalam waktu singkat. Hal ini tentu sangat bermanfaat di bidang bisnis. Perusahaan bisa mengetahui karakter suatu konsumen hanya dari aktivitas yang sering dilakukannya dan hal yang disukainya. Dengan begitu perusahaan tidak perlu melakukan survey atau riset lebih lanjut untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

Perkembangan Teknologi  Sistem Kecerdasan Buatan

Teknologi Landscape

Keuntungan Artificial Intelligence

Sangatlah banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari teknologi tersebut. Nah, agar lebih jelas, keutungan yang didapat antara lain yaitu:

  • Bersifat permanen : AI adalah kecerdasan buatan yang bersifat permanen karena memang bisa digunakan berulang-ulang, dimana saja, dan kapan saja. AI selalu dikaitkan dengan penggunaan tenaga manusia. Contohnya adalah dengan adanya AI, nantinya suatu perusahaan tidak akan membutuhkan banyak karyawan. Hal tersebut benar jika dikaitkan dengan keuntungan satu ini. Karyawan bisa keluar kapan saja, sedangkan AI tidak.
  • Menawarkan kemudahan : Kecerdasan manusia yang dibuat telah disimpan di AI sehingga AI akan memudahkan manusia. Data yang sebelumnya disimpan akan mudah diakses kembali. Kerja artificial intelligence juga lebih cepat dibanding kerja manusia.
  • Bersifat konsisten dan teliti : Selain lebih cepat kerjanya, AI juga lebih konsisten dan teliti. Kecerdasannya tidak berkurang dan peluang terjadinya kesalahan sangat kecil. Bisa anda lihat di penghitungan komputer. Sangat jarang terjadi kesalahan bukan? Komputer sangatlah konsisten dan teliti, berbeda dengan manusia.
  • Dapat disimpan : Seperti yang telah dijelaskan dalam rahasia kemampuan mengolah big data, sehingga menyimpan data sebesar dan sebanyak apapun tidak akan menjadi masalah. Arsip dan data tersebut tentunya bisa disimpan dan digunakan oleh generasi selanjutnya.

Apa tantangan menggunakan kecerdasan buatan?

Kecerdasan buatan akan mengubah setiap industri, tetapi kita harus memahami batasannya.

Keterbatasan prinsip AI adalah bahwa AI belajar dari data. Tidak ada cara lain untuk memasukkan pengetahuan. Itu berarti ketidakakuratan dalam data akan tercermin di dalam hasilnya. Dan setiap lapisan tambahan dari prediksi atau analisis harus ditambahkan secara terpisah.

Sistem AI saat ini dilatih untuk melakukan tugas yang ditentukan dengan jelas. Sistem yang memainkan poker tidak bisa bermain solitaire atau catur. Sistem yang mendeteksi penipuan tidak dapat mengendarai mobil atau memberi Anda nasihat hukum. Bahkan, sistem AI yang mendeteksi penipuan layanan kesehatan tidak dapat secara akurat mendeteksi penipuan pajak atau penipuan klaim garansi.

Dengan kata lain, sistem-sistem ini amat sangat terspesialisasi. Sistem ini berfokus pada satu tugas dan jauh dari berperilaku seperti manusia.

Demikian pula, sistem belajar mandiri bukanlah sistem otonom. Teknologi AI yang Anda lihat dalam film dan TV masih merupakan fiksi ilmiah. Tetapi komputer yang dapat menyelidiki data kompleks untuk belajar dan menyempurnakan tugas-tugas tertentu menjadi sangat umum.

Baca lebih lanjut : Machine Learning

Ref : [1][2][3][4]