Kategori
General HCIA CC Huawei Cloud

Apa Itu Cloud Computing

definisi cloud computing, karakteristik, on-demand, broad network, resource pooling

Cloud Computing Sekitar Kita

Orang-orang di luar industri teknologi mungkin memiliki banyak pertanyaan ketika mereka sering menemukan istilah tentang Cloud Computing. Apa itu Cloud Computing? Jenis layanan apa yang disediakan Cloud Computing? Di mana dan bagaimana mendapatkannya?

Cloud Computing mungkin merupakan istilah teknis yang artinya tidak jelas bagi banyak orang, tetapi ada kemungkinan besar bahwa banyak dari kita sudah menggunakan layanan cloud tanpa menyadarinya.

Singkatnya, Cloud Computing memungkinkan kita untuk menggunakan layanan teknologi informasi senyaman menggunakan fasilitas seperti air dan listrik. Pikirkan tentang bagaimana kita menggunakan air dan listrik, hanya dengan menyalakan keran atau sakelar semuanya sudah menyala. Ini karena air dan listrik sudah ada jaringan didalamnya. Hal ini juga berlaku dengan layanan teknologi informasi seperti Cloud Computing. Cloud Computing memberikan layanan siap pakai melalui Internet. Dengan analogi, Internet adalah jaringan air, dan portal web atau aplikasi adalah keran airnya.

Walaupun saat ini kita berkata : “Saya memiliki laptop saya sendiri. Sebagian besar aplikasi yang saya perlukan telah diinstal pada harddisk, dan tidak menggunakan layanan seperti pengenalan wajah atau suara. Sehingga Cloud Computing tidak ada hubungannya dengan saya.”

Dengan pernyataan diatas ada kemungkinan SALAH, karena kita mungkin sudah menggunakan Cloud Computing secara tidak langsung tanpa kita sadari. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, untuk Cloud Computing, yaitu bagaimana dan di mana mengaksesnya, dapat berupa halaman web atau aplikasi-aplikasi. Seperti beberapa aplikasi : auto backup & restore pada smartphone, penggunaan Google Translate, dan masih banyak lainnya.

Contoh Aplikasi Cloud Computing

Karakteristik Cloud Computing

Seiring dengan semakin matangnya layanan Cloud Computing baik secara komersial maupun teknologi, akan lebih mudah bagi perusahaan maupun individu untuk mendapatkan manfaat dari cloud. Cloud Computing memiliki lima karakteristik, yaitu sebagai berikut ini:

On-Demand Self-Service

Supermarket adalah contoh yang bagus dari layanan mandiri berdasarkan permintaan. Di supermarket, setiap konsumen memilih sendiri barang yang mereka butuhkan. Untuk barang sejenis dari kategori yang sama, konsumen dapat membandingkan harga, merek, dan deskripsi produk. On-Demand Self-Service merupakan salah satu karakteristik utama Cloud Computing. Konsumen dapat secara sepihak menyediakan kemampuan komputasi, seperti membuat server dan storage, sesuai kebutuhan secara otomatis tanpa memerlukan interaksi manusia lainnya dengan setiap penyedia layanan Cloud.

Prasyarat untuk layanan on-demand self-service adalah agar konsumen memahami kebutuhan mereka sendiri dan mengetahui produk atau produk mana yang dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut. Supermarket sebanding dengan platform layanan cloud dalam arti keduanya menawarkan berbagai macam produk (disebut layanan cloud dalam kasus platform cloud).

Untuk memberikan pengalaman konsumen yang baik, supermarket atau penyedia cloud mungkin perlu membuat rekomendasi atau panduan konsumen yang diperlukan untuk membantu konsumen membuat pilihan yang tepat.

Broad Network Access

Cloud Computing adalah kekuatan komputasi melalui Internet, sehingga akses jaringan merupakan karakteristik bawaan dan syarat wajib bagi layanan cloud.

Saat ini, Internet telah menjangkau hampir setiap sudut dunia. Kita dapat menggunakan perangkat elektronik apa pun, seperti laptop, tablet, atau smartphone untuk terhubung ke Internet.
Artinya, kita dapat memiliki akses ke layanan cloud melalui perangkat elektronik apa pun selama ada konektivitas jaringan. Saat di kantor, kita bisa menggunakan layanan cloud melalui PC atau laptop. Di bandara atau stasiun kereta api, kita dapat menggunakannya melalui ponsel atau tablet melalui Wi-Fi atau data seluler.

Resource Pooling

Pengumpulan sumber daya (Resource Pooling) adalah salah satu prasyarat untuk layanan mandiri sesuai permintaan. Di sebuah supermarket, kita dapat melihat bahwa berbagai kategori barang ditempatkan di area yang berbeda, seperti area buah dan sayuran, area frozen food, dan sebagainya, sehingga konsumen dapat dengan cepat menemukan barang yang mereka butuhkan.

Pengumpulan sumber daya tidak hanya menempatkan semua sumber daya dari jenis yang sama ke dalam rak yang sama, seperti yang dilakukan di supermarket. Pengumpulan sumber daya juga tentang memecah sumber daya dengan perincian terbaik untuk penyediaan yang fleksibel dan sesuai permintaan.
Mie instan adalah makanan yang populer di kalangan banyak orang. Masalahnya, bagi sebagian orang, satu tas terlalu sedikit tetapi dua terlalu banyak. Secara teori, produsen dapat mengatasi masalah ini dengan mengurangi unit minimum pembelian mi instan dari per bungkus menjadi lebih kecil. Ini adalah salah satu hal yang dilakukan resource pooling. Contoh lain adalah bagaimana minuman disajikan di banyak kafetaria. Berbagai jenis jus buah dimasukkan ke dalam dispenser yang berbeda sehingga pelanggan dapat mengambil jumlah yang tepat yang mereka butuhkan.

Sumber daya yang dapat dikumpulkan termasuk komputasi, penyimpanan, dan sumber daya jaringan. Sumber daya komputasi termasuk CPU dan memori. Sumber daya CPU yang dikumpulkan tersedia untuk konsumen per inti. Konsumen tidak tahu apakah mereka menggunakan CPU AMD atau Intel.

Rapid Elasticity

Untuk aplikasi yang mungkin menghadapi fluktuasi permintaan, kemampuan untuk menyediakan sumber daya komputasi dengan cepat dan elastis adalah fitur yang diinginkan. Saat beban melonjak selama jam sibuk atau dalam kasus acara sosial atau komersial besar, lebih banyak server dapat dengan cepat disediakan, dan secara otomatis dalam beberapa kasus. Ketika beban berkurang, server dapat dengan cepat dilepaskan untuk realokasi.

Elastisitas yang cepat, baik scaling in atau out, dapat dicapai secara manual atau berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan. Penskalaan dapat dilakukan dengan menambah atau mengurangi jumlah server, atau dengan menambah atau mengurangi sumber daya yang tersedia di setiap server.

Manfaat paling signifikan dari elastisitas cepat adalah pengurangan biaya dengan kesinambungan dan keandalan bisnis yang terjamin. Misalnya, dengan karakteristik ini, perusahaan rintisan dapat memulai dengan hanya memperoleh sedikit resource IT dan menambahkan lebih banyak seiring pertumbuhan bisnisnya. Perusahaan dapat dengan cepat memperoleh lebih banyak resource untuk menangani lonjakan beban dan melepaskannya setelah itu. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membelanjakan anggarannya yang terbatas pada aspek prioritas yang lebih tinggi dari bisnis mereka.

Measured Service

Layanan terukur (measured service) adalah bagaimana sistem cloud mengontrol penggunaan sumber daya oleh pengguna atau penyewa dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran. Pengukuran bukanlah penagihan, meskipun penagihan didasarkan pada pengukuran. Dalam cloud computing, sebagian besar layanan datang dengan harga prakiraan, beberapa lainnya gratis. Misalnya, Auto Scaling dapat disediakan sebagai layanan, dan sebagian besar layanan ini tidak dikenai biaya.

Measured Service memastikan bahwa semua penggunaan sumber daya dapat diukur secara akurat, melalui cara teknis atau lainnya, berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yang dapat berupa durasi penggunaan, kuota sumber daya, atau volume data yang dikirimkan. Dengan ini, sistem cloud dapat secara otomatis mengontrol dan menyesuaikan konfigurasi sumber daya berdasarkan penggunaan.
Di bagian konsumen, mereka dapat mengetahui penggunaan pasti dari layanan yang telah mereka gunakan, dan memutuskan apakah akan menaikkan atau menurunkan skala berdasarkan penggunaan saat ini.

Measured ECS Service

Definisi Cloud Computing

Saat ini hampir semua industri di bidang IT mempunyai pengertian sendiri terkait dengan cloud computing (komputasi awan). Salah satu yang paling diterima secara luas adalah berasal dari Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST) dari Amerika Serikat yang mendefinisikan Cloud Computing “Sebuah model untuk memungkinkan akses jaringan sesuai on-demand yang nyaman ke kumpulan bersama sumber daya komputasi yang dapat dikonfigurasi (misalnya, jaringan, server, penyimpanan , aplikasi, dan layanan) yang dapat disediakan dan dirilis dengan cepat dengan upaya manajemen atau interaksi penyedia layanan yang minimal”.

Adapun poin-poin penting dari definisi diatas:

  • Cloud Computing bukanlah teknologi melainkan model penyampaian layanan.
  • Cloud Computing memberi pengguna akses mudah ke layanan IT, termasuk jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan.
  • Prasyarat untuk akses yang nyaman dan sesuai permintaan ke cloud resource adalah konektivitas jaringan yang handal.
  • Penyediaan sumber daya yang cepat termasuk dalam karakteristik elastisitas yang cepat dari Cloud Computing, sementara upaya manajemen yang minimal dan interaksi penyedia layanan merupakan karakteristik layanan mandiri sesuai permintaan.

Dalam istilah “Cloud Computing “, “Cloud” adalah metafora untuk Internet. Ini adalah abstraksi dari Internet dan infrastruktur yang mendukungnya. “Computing” mengacu pada layanan komputasi yang disediakan oleh komputer yang cukup kuat yang mampu menyediakan berbagai fungsi, sumber daya, dan penyimpanan. Secara keseluruhan, komputasi awan dapat dipahami sebagai pengiriman layanan komputasi yang terukur dan sesuai permintaan melalui Internet.

Sejarah Cloud Computing

Larry Ellison, salah satu pendiri dan ketua eksekutif dan chief technology officer dari Oracle Corporation, dan seorang legenda di industri IT dunia. Ketika Oracle didirikan, dua perusahaan legendaris AS lainnya, Apple dan Microsoft juga didirikan. Bagi masyarakat umum, Larry Ellison selalu dibayangi oleh Bill Gates dari persaingan bisnis. Pada awalnya, bisnis Microsoft adalah sistem operasi komputer, dan Oracle adalah database. Namun, pada tahun 1988, Microsoft juga meluncurkan database SQL Server. Ini tampaknya merupakan tantangan langsung bagi Oracle. Sehingga, Larry Ellison meluncurkan “Internet Computer” tanpa OS atau hard disk. Sebaliknya, OS, data pengguna, dan program komputer semuanya berada di server yang terletak di pusat data jarak jauh. Produk ini juga memiliki keunggulan harga dibandingkan komputer yang menjalankan OS Microsoft. Namun, ada sedikit kesalahan perhitungan dalam rencana Larry Ellison: Saat itu tahun 1995, dan Internet masih dalam masa pertumbuhan. Pada saat itu, Internet masih belum tersedia di sebagian besar dunia, dan tidak dapat menyediakan bandwidth yang dibutuhkan komputer untuk berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan pengalaman pengguna yang buruk, sehingga proyek dihentikan dua tahun kemudian.
Internet Komputer yang diluncurkan oleh Oracle dapat dilihat sebagai bentuk awal dari Cloud Computing. Dengan seiring perjalanan waktu, perkembangan internet berkembang dengan pesat, pecahnya gelembung DotCom (DotCom bubble burst) sekitar tahun 2000 juga memengaruhi kepercayaan orang terhadap aplikasi berbasis cloud, situasi ini dimanfaatkan oleh Amazon yang meluncurkan AWS pada tahun 2006.

Ref : [1]