Kategori
Telekomunikasi

Proses Acak

Beberapa model matematis untuk sinyal-sinyal pesan dan derau yang bersifat acak akan dijumpai dalam sistem komunikasi. Sinyal-sinyal acak tidak dapat dijabarkan oleh fungsi-fungsi matematis yang pasti sebelum kita menerimanya, demikian pula derau tidak dapat dituliskan sebagai fungsi waktu yang deterministik sebelum timbulnya. Namun, jika kita mengamati sinyal-sinyal acak ini dalam jangka waktu yang cukup lama, maka kita akan mendapatkan adanya sifat-sifat keteraturan tertentu. Sifat-sifat keteraturan (regularities) ini dapat dijabarkan dengan menggunakan besaran-besaran peluang (probability) dan rata-rata statistik. Sehingga, sebuah model matematika untuk sinyal-sinyal acak dan derau dapat diturunkan, dalam bentuk sekumpulan fungsi waktu yang kemungkinan kemunculuannya dijabarkan oleh peluang-peluang dan disebut sebagai proses acak (random process).

Notasi

Sebuah eksperiman acak yang menelurkan hasil-hasil di dalam sebuah ruang sampel S. Apabila setiap hasil tersebut dipasangkan dengan sebuah fungsi waktu yang bernilai riil, maka terbentuklah sebuah proses acak atau proses stokastik. Sebuah proses acak oleh karenanya adalah sebuah fungsi matematika dengan dua parameter, yaitu waktu dan hasil . Untuk sebuah hasil (titik sampel) tertentu, sebut saja , maka sebuah proses acak tereduksi menjadi sebuah fungsi waktu: . Fungsi waktu ini disebut sebagai fungsi sampel. Himpunan semua fungsi sampel yang merupakan pasangan dari semua hasil di dalam ruang sampel disebut sebagai ensembel. Untuk sebuah nilai waktu yang tetap , maka sebuah proses acak menjadi sebuah variabel acak: . Untuk sebuah nilai waktu yang tetap dan sebuah hasil tertentu , maka sebuah proses acak menghasilkan sebuah bilangan tunggal. Karena alasan ini, sebuah proses acak seringkali didefinisikan pula sebagai sekumpulan variabel acak yang masing-masing diberi indeks berupa parameter , di mana disebut sebagai himpunan indeks.

Proses Acak
Proses Acak

Pada gambar diatas mengilustrasikan hubungan antara konsep-konsep tentang ruang sample dari sebuah eksperimen acak, hasil-hasil eksperimen dan fungsi-fungsi sampel yang diikatkan dengan hasil-hasil tersebut, serta variabel-variabel acak yang didapatkan dari pengamatan sesaat (t tetap) di dua titik waktu dan terhadap fungsi-fungsi sampel.
Selanjutnya, notasi akan disingkat menjadi

Model Peluang

Sebuah proses acak , untuk sebuah nilai yang tetap, maka adalah sebuah variabel acak dengan fungsi distribusi yang didefinisikan oleh persamaan

dimana adalah sembarang bilangan riil

Fungsi disebut sebagai distribusi derajat pertama dari . Fungsi kerapatan (pdf) yang terkait dengan distribusi ini disebut fungsi kerapatan derajat pertama dan dapat diturunkan sebagai berikut :

Demikian pula, untuk dua nilai waktu dan yang tetap, dan adalah dua buah variabel acak, dengan fungsi distribusi gabungan yang disebut sebagai distribusi derajat kedua dari X dan didefinisikan oleh persamaan

Fungsi kerapatan yang terkait dengan distribusi ini dinamakan fungsi kerapatan derajat kedua dan dapat diturunkan sebagai berikut :

Dengan cara yang sama, untuk n variabel acak , maka distribusi derajat ke-n dari X adalah

Fungsi kerapatan derajat ke-n yang terkati dengan distribusi ini adalah :

Rata-rata Statistik

Sebagaimana halnya variabel acak, proses acak dapat pula dijabarkan oleh sekumpulan besaran rata-rata statistik (rata-rata ensembel). Rata-rata (mean) dari X(t) didefinisikan oleh persamaan :

di mana untuk t yang bernilai tetap, X(t) dianggap sebagai sebuah variabel acak.
Otokorelasi (autocorrelation) dari X(t) didefinisikan oleh persamaan:

Otokovarians (autocovariance) dari X(t) didefinisikan oleh persamaan :

Momen gabungan ke-n dari X(t) didefinisikan oleh persamaan :

Derajat Stationer

  1. Stationer Ketat / Strict Sense Statinonary (SSS)

Sebuah proses acak X(t) dikatakan bersifat stationer ketat (SSS) jika besaran-besaran statistiknya tidak berubah nilai, meskipun terjadi pergeseran titik acuan dari titik asalnya. Secara matematis, proses acak X(t) bersifat SSS jika :

untuk sembarang nilai c
Dari persamaan diatas, kita dapat memahami bahwa untuk sembarang nilai c. Sehingga, kerapatan derajat pertama dari sebuah X(t) SSS bukan merupakan sebuah fungsi dari t (atau tidak bergantung pada t)

Demikian pula, untuk sembarang nilai c. Bila kita menjadikan , maka

yang mana persamaan ini mengindikasikan bahwa jika bersifat SSS, maka kerapatan gabungan dari variabel-variabel acak dan bukan merupakan sebuah fungsi waktu, dan hanya bergantung pada selisih (atau pergeseran) waktu saja.

2. Stationer Luwes / Wide-Sense Stationary (WSS)

Sebuah proses acak X(t) dikatakan bersifat stationer luwes (WSS) jika rata-ratanya tidak berubah nilai

dan otokorelasinya bergantung hanya pada selisih (atau pergereran)waktu

Kita dapat mengetahui pula bahwa otokovarians dari sebuah proses acak WSS juga hanya bergantung pada pergeseran waktu

Dengan menjadikan kita mendapatkan :

Sehingga, daya rata-rata yang dikandung oleh sebuah proses WW tidak bergantung pada t dan sama dengan .
Perhatikan bahwa sebuah proses SSS pastilah merupakan WSS dan korelasi silang (cross correlation) antara keduanya hanya bergantung pada pergeseran waktu .

 

 

 

(reference : Hwei HSU, Schaum’s Outlines)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *